Recent Articles
Home » Archives for September 2012
Rabu, 26 September 2012
Rabu, 26 September 2012
- 0 Comments
Biodata Avril Lavigne
- Kamu tentunya sudah mengenal sosok Avril Lavigne, yaitu seorang
penyanyi berkebangsaan Kanada yang sukses meniti karir di Hollywood.
Dalam bermusik Avril Lavigne dikenal menggeluti aliran pop-punk dan
sejauh ini telah merilis 3 album yang terdiri dari Let Go (2002) yang
terjual lebih dari 19 juta diseluruh dunia dengan 9 juta di AS, Under My
Skin (2004) yang terjual lebih dari 12 juta diseluruh dunia dan 4 juta
di AS, dan The Best Damn Thing (2007) yang terjual lebih dari 9 juta dan
2,5 juta di AS.
Bagi kamu yang ingin lebih mengenal sosok Avril Lavigne, maka berikut adalah Biodata Avril Lavigne secara lengkap yang diperoleh blog Karo Cyber dari berbagi situs internet.
Foto Avril Lavigne
Nama Lengkap: Avril Ramona Lavigne Whibley
Nama Populer: Avril Ramona Lavigne
TTL: Belleville, Ontario, Kanada, 27 September 1984
Pekerjaan: Penyanyi, penulis lagu, aktris, Model
Zodiak: Libra
Tinggi Badan: 160 cm
Warna Rambut: Coklat
Warna Mata: Biru
Selasa, 25 September 2012
Selasa, 25 September 2012
- 0 Comments

Straight
Edge? Sebenernya Straight edge( sXe ) bisa dikatakan sebagai filosofi
yang berkembang dan muncul dari komunitas hardcore, yang filosofinya
sendiri diambil dari sebuah lagu yang diciptain sama band Minor Threat.
Basicly, filosofi ini berisi tentang bagaimana cara kita untuk membuat
hidup yang lebih baik, tentang self control. Menjadi sXe’s berarti
menahan nafsu kita dari apa yang namanya alkohol, rokok, drugs dan
freesex.
Lagu Out of Step (With The World) yang ditulis sama Ian MacKaye (vokalis band Minor Threat) dibuat untuk mengajak kita menjauhkan diri dari yang namanya nihilistic tendencies of punk rock, dengan memberikan sebuah pesan yang simpel, yaitu “don’t drink, don’t smoke, don’t fuck at least I can fuck thing”. Setelah dua belas tahun semenjak bubarnya band Minor Threat, suatu filosofi yang simpel ini berubah menjadi semacam the way of life bagi anak-anak muda yang ada di seluruh dunia.
Ditambah makin mengecewakannya keadaan sosial yang makin bobrok dari hari ke hari. Ngebuat semakin banyak aja remaja-remaja cowok maupun cewek yang memakai ajaran ini sebagai semacam sebuah blueprint bagi kemajuan dirinya sendiri, yang kemudian diterapin di lingkungan di mana mereka tinggal. Padahal sih sebenernya definisi awal sXe cuma menghindari apa yang disebutin di atas dan ditambah modern interpretation, salah satu contohnya menjadi seorang vegetarian.
PerkembangannyaSeperti yang udah kita tahu, sXe adalah sebuah filosofi yang tumbuh dan berkembang dari scene punkrock dan hardcore. Oleh karena itu aliran musik ini mempunyai influence yang penting dalam usaha perkembangan sXe. Bisa dibilang di permulaan tahun 80an tepatnya di kota Washington DC, band seperti The Teen Idles dan Minor Threat menjadi pelopor munculnya ratusan bahkan ribuan band-band straight edge yang nantinya makin menjamur. Nah di pertengahan tahun 80an band-band seperti Minor Threat, SSD, dan Uniform Choice mencapai puncak kejayaannya, terutama di kota metropolitan seperti kota New York. Atmosfir yang kayak ginilah, yang akhirnya melahirkan band-band macam Gorilla Biscuits, Bold, Wide Awake dan juga termasuk band yang paling dipertentangkan saat itu, yaitu Youth of Today.
The X signDi akhir tahun 80an di Amerika tepatnya, di setiap gig punk/hardcore yang digelar, udah jadi kebiasaan buat mereka para straight edgers nunjukin sebuah tanda “X” di tangannya. Maksudnya sih tanda ini mereka tunjukin biar mereka enggak bisa beli alkohol yang dijual disitu.Dalam perkembanganya, sebagai sebuah filosofi, sXe menjadi sesuatu yang populer saat itu. Apalagi dengan isu-isu positif yang dibawanya, menjadikan sXe sebagai sebuah ideologi. Satu contohnya, mereka yang sebenarnya umurnya udah ngelewati batas untuk bisa membeli alkohol (kalo disini 17 tahun, di amrik sih 21 tahun, trus kalo di UK 18 tahun) tapi enggak mau “minum” for ideological reason, mulai menandai tangannya dengan tanda X. Sekarang tanda X ini berkembang menjadi semacam nametag/id bagi straight edge kids. Simbol dari drug free ini kemudian dengan bangga diperlihatkan oleh anak-anak straight edge di baju dan berbagai atribut lain. Manfaat tanda ini terasa apabila mereka ingin mengenali satu sama lain. Dengan tanda X yang dipakainya kita dapat mengetahui bahwa ia adalah seorang sXe.
Lagu Out of Step (With The World) yang ditulis sama Ian MacKaye (vokalis band Minor Threat) dibuat untuk mengajak kita menjauhkan diri dari yang namanya nihilistic tendencies of punk rock, dengan memberikan sebuah pesan yang simpel, yaitu “don’t drink, don’t smoke, don’t fuck at least I can fuck thing”. Setelah dua belas tahun semenjak bubarnya band Minor Threat, suatu filosofi yang simpel ini berubah menjadi semacam the way of life bagi anak-anak muda yang ada di seluruh dunia.
Ditambah makin mengecewakannya keadaan sosial yang makin bobrok dari hari ke hari. Ngebuat semakin banyak aja remaja-remaja cowok maupun cewek yang memakai ajaran ini sebagai semacam sebuah blueprint bagi kemajuan dirinya sendiri, yang kemudian diterapin di lingkungan di mana mereka tinggal. Padahal sih sebenernya definisi awal sXe cuma menghindari apa yang disebutin di atas dan ditambah modern interpretation, salah satu contohnya menjadi seorang vegetarian.
PerkembangannyaSeperti yang udah kita tahu, sXe adalah sebuah filosofi yang tumbuh dan berkembang dari scene punkrock dan hardcore. Oleh karena itu aliran musik ini mempunyai influence yang penting dalam usaha perkembangan sXe. Bisa dibilang di permulaan tahun 80an tepatnya di kota Washington DC, band seperti The Teen Idles dan Minor Threat menjadi pelopor munculnya ratusan bahkan ribuan band-band straight edge yang nantinya makin menjamur. Nah di pertengahan tahun 80an band-band seperti Minor Threat, SSD, dan Uniform Choice mencapai puncak kejayaannya, terutama di kota metropolitan seperti kota New York. Atmosfir yang kayak ginilah, yang akhirnya melahirkan band-band macam Gorilla Biscuits, Bold, Wide Awake dan juga termasuk band yang paling dipertentangkan saat itu, yaitu Youth of Today.
The X signDi akhir tahun 80an di Amerika tepatnya, di setiap gig punk/hardcore yang digelar, udah jadi kebiasaan buat mereka para straight edgers nunjukin sebuah tanda “X” di tangannya. Maksudnya sih tanda ini mereka tunjukin biar mereka enggak bisa beli alkohol yang dijual disitu.Dalam perkembanganya, sebagai sebuah filosofi, sXe menjadi sesuatu yang populer saat itu. Apalagi dengan isu-isu positif yang dibawanya, menjadikan sXe sebagai sebuah ideologi. Satu contohnya, mereka yang sebenarnya umurnya udah ngelewati batas untuk bisa membeli alkohol (kalo disini 17 tahun, di amrik sih 21 tahun, trus kalo di UK 18 tahun) tapi enggak mau “minum” for ideological reason, mulai menandai tangannya dengan tanda X. Sekarang tanda X ini berkembang menjadi semacam nametag/id bagi straight edge kids. Simbol dari drug free ini kemudian dengan bangga diperlihatkan oleh anak-anak straight edge di baju dan berbagai atribut lain. Manfaat tanda ini terasa apabila mereka ingin mengenali satu sama lain. Dengan tanda X yang dipakainya kita dapat mengetahui bahwa ia adalah seorang sXe.
NEW YORK HARDCORE FANZINE

Jaman dulu, membuat fanzine termasuk aktivitas yang cukup menyenangkan. Berawal dari keinginan untuk menjadi jurnalis amatir. Lalu mewawancarai anak band yang notabene temen-temen sendiri, plus memotret mereka ketika manggung dengan kamera otomatis ber-film Fuji ASA 200. Setelah itu, hasil reportase diketik dengan Windows95. Lay-out dan desain dikerjakan secara manual dengan bantuan gunting dan lem, tanpa campur tangan yang dipertuan agung Corel ataupun Photoshop. Yeah, cut & paste rules! Kemudian simsalabim, jadilah sebuah master fanzine yang bisa dikopi ulang dan didistribusikan ke dalam scene sendiri. Well, itu sekedar pengantar sebelum me-review buku yang menarik ini. Schism merupakan buklet tiga edisi fanzine hardcore yang ditulis Alex Brown dan Porcell pada kurun waktu 1987 - 1988. Berisi catatan wawancara dengan Agnostic Front, Bold, Dag Nasty, Gorilla Biscuits, Project X, SSD, Side by Side, Slapshot, Supertouch, Warzone, dan masih banyak lagi. Ditambah dengan lebih dari 70 foto band yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya. Kebanyakan materi wawancara memang dikupas dalam materi perbincangan seputar isu-isu di dalam scene hardcore, musikal, movement, straight edge, violence, animal liberation, hingga ke topik sosial dan politikal. Well, jika anda merasa kehilangan pegangan dalam ber-'attitude hardcore' pada hari ini, maka tidak ada salahnya untuk membaca buku ini dan merasakan kembali spiritnya. Schism akan memandu anda kembali kepada root dan basic hardcore yang sempat jadi 'agama' baru di New York sana!...
HARDCORE
- S.O.A,
- Black Flag,
- The Germs,
- Teen Idles,
- Minor Threat, dll.
Hardcore mulai populer/dikenal awal taun 80an. seperti band di atas dan banyak band-band sejenis lainnya sudah eksis dari taun 70an. dari segi musik, hardcore itu bisa dibilang musik punk yang lebih cepat dan keras, seperti halnya punk adalah musik rock yang lebih kasar dan cepat.
mengenai istilah hardcore sendiri, band asal vancouver dengan nama D.O.A punya andil besar karna ada tulisan HARDCORE di album mereka, "hardcore '81" dan tentu saja medialah yang berperan besar. contoh:
- jaman itu (80an), media menggambarkan musik black flag dan bad brains adalah Hardcore, dan kita tau bahwa Hardcore itu berkonotasi porno (media melihat banyak gambar seksual di album black flag).
awal sampai pertengahan 80an adalah masa kejayaan oldschool hardcore dimana banyak band-band bermunculan dari setiap sudut kota. di kala itu, hardcore adalah sesuatu yang fresh dan baru, ditambah lagi masa itu adalah masa kejayaan reagan dengan sistem reaganomicnya yang terkenal. reagan adalah musuh bagi kaum liberal, minoritas, kaum menengah kebawah dan hardcore. dampaknya adalah, banyak band-band hardcore bernyanyi menentang reagan. banyak lagu hardcore yang ditujukan untuk menentang reagan, diantaranya dari band-band seperti :
- Reagan Youth,
- D.O.A,
- Dead Kennedys, dll.
musik punk inggris 70an seperti :
- sham 69,
- the clash,
- the rezillos, dll.
ditambah musik punk amerika 70an seperti :
- ramones,
- germs,
- stooges, dll.
seperti band di atas adalah tipikal influensi untuk band-band hardcore amerika generasi pertama
maka dari itu, beberapa band hardcore amerika (terutama dominan di New York) mengadaptasi budaya skinhead inggris, karna mereka banyak mendengarkan musik2 dari :
- sham 69,
- angelic upstart,
- the business, dll.
skinhead amerika dan skinhead inggris berbusana seperti :
- doc mart,
- pala plontos,
- juga berpegang teguh terhadap prinsip patriotisme,
- dari segi musik, musik yang dimainkan para skinhead amerika adalah hardcore, karna mereka lebih memilih memainkan musik hardcore yang lebih keras dan kencang daripada musik skinhead inggris.
band skinhead hardcore amerika yang menonjol diantaranya adalah :
- AGNOSTIC FRONT,
- MURPHY's LAW,
- CRO-MAGS
kalau punk inggris 70an punya pogo dan punk dancing, hardcore menciptakan slamdancing dan beberapa tarian rusuh lainnya seperti stagediving, yang
diadaptasikan dari tarian rusuh punk. tarian2 inilah yang akhirnya jadi seragam serentak buat moshing, bahkan diadaptasi oleh scene2 lainnya diluar gigs hardcore.
D.I.Y. (Do It Yourself)
Kenapa D.I.Y.? pada mulanya, belum ada perdebatan tentang major label dan sebangsanya. D.I.Y. berkembang di hardcore karena keterbatasan oknum untuk menolong. yang peduli tentang scene, band dan orang-orang di dalamnya ya komunitas itu sendiri. gak ada sponsor untuk biayain acara, gak ada label besar yang mau mengkontrak musik-musik keras seperti itu. jadinya? acara bikin sendiri, flyer-flayer disebarluaskan sendiri, musik bikin sendiri, label bikin sendiri, tour bikin sendiri. dan ketika semua ini berhasil, D.I.Y. menjadi sebuah filosofi panutan bagi para hardcore kids di jaman itu. intinya, hardcore pada awalnya bukan untuk duit. kalau untuk duit, banyak band-band generasi pertama yang akan berhenti setelah beberapa minggu karna musik hardcore pada awalnya tidak pasaran dan gak akan ngebuat personilnya kaya. ketika hardcore mulai merambah sukses, banyak label-label major tertarik dan sponsor-sponsor bermunculan, dan perdebatan pun dimulai, antara D.I.Y. vs Mainstream.
taun 86 sampai akhir 80an adalah masa-masa perluasan hardcore, atau banyak yang bilang, masa-masa berakhirnya kejayaan oldskool hardcore. karna di masa ini, gak hanya banyak orang-orang penting di scene hardcore meninggal, atau beranjak tua dan pergi dari hardcore, atau menikah dan pindah, dll. tapi banyak band-band yang bubar dan banyak band-band yang merambah ke genre musik lain.
black flag, dead kennedys, minor threat, ikon-ikon hardcore generasi awal berjatuhan. Ian McKaye beralih ke fugazi, post hardcore lahir, TSOL dan circle jerks berkiblat jadi metal, beastie boys berkiblat ke rap, bad brains melambat dan makin reggae, Husker Du dan beberapa band lainnya masuk major label, indie rock metal dan new wave berjaya menelan hardcore, terlalu banyak kekerasan di gigs hardcore terutama New York, LA dan Boston, crossover, thrashcore dan perluasan HC pun bermunculan dengan band-band seperti :
- VOID,
- SUICIDAL TENDENCIES,
- D.R.I., dll.
filosofi and pandangan hidup :
hardcore itu sendiri sejatinya berasal dari punk, maka mereka bersharing pandangan yang sama. punk itu sebuah alternatif pilihan hidup yang bertolak dari normal. begitu pula hardcore. hardcore itu sebuah pilihan hidup yang tidak mengakui sistem yang berlaku di masyarakat. hardcore itu berdasar darh sikap kemandirian (D.I.Y), dan kebersamaan (unity; dalam artian kita saling menolong antar teman/komunitas) dimana kebebasan adalah sesuatu yang bisa diciptakan setiap hari. Hardcore itu luas, tidak sempit, dan tidak tertulis (dalam arti gak ada patokan hardcore harus ini dan itu)
Dan inilah salah satu band hardcore dari indonesia:
Stab In The Heart
Semua personil berangkat dari Punk Rocker asal Gang Setan, Surabaya. Bikin project band old skool - new skool Hardcore Punk hanya karena yang lalu sudah berlalu, scene UG semua genre di Surabaya harus bersatu!!
Berawal dari tempat tongkrongan ( komunitas ) yang biasa disebut dengan GANG SETAN, yang bertempat di pusat kota Surabaya, band yang beranggotakan empat orang, yang awalnya masing-masing per...sonil tergabung dalam band-band beraliran punk rock seperti BRANDAL , ADDICT BASTARDS, ANTI TERROR, terinspirasi untuk mencoba membuat sebuah band yang beraliran hardcore dan memakai nama STAB IN THE HEART (Menusuk Di Hati). Berdiri pada pertengahan 2009, terdiri dari empat orang yang digawangi oleh Baron ( Guitar on ADDICT BASTARDS, vocals THE SINNERS ), Anggit ( Guitar on BRANDAL ), Agoy ( Guitar On ANTI TERROR ), NandA. Walaupun masih terbilang baru dan seumur jagung, namun para personil ini adalah orang-orang lama yang exist di bidangnya. Dari karakter yang berbeda itulah STAB IN THE HEART membangun dan menyatukan unsur-unsur musik tersebut ke dalam musik STAB IN THE HEART, dengan nuansa musik old skool-new skool hardcore, STAB IN THE HEART banyak dipengaruhi oleh band dari dalam negeri dan luar negeri seperti Hatebreed, Mad ball, Agnostic Front, Born From Pain, Devadata, Boroxides, Boikot.
Sampai saat ini, STAB IN THE HEART telah merekam 4 buah lagu mereka dalam format cd demo. Masih berkisar tentang kehidupan, social dan kebanyakan seputar pengalaman pribadi masing-masing personil, lirik dalam lagu-lagu STAB IN THE HEART tidak hanya sarat akan makian dan kritik pedas saja, namun juga dorongan positif untuk kembali pada jalan yang benar. Aransemen music yang variatif disertai oleh rif-rif gitar yang garang dan diselingi oleh solo bass dan drum membuat ke 4 buah lagu STAB IN THE HEART tidak membosankan satu dan lainnya. STAB IN THE HEART juga masih mendukung dan memakai konsep DIY dalam penggarapan video klip mereka dari lagu dengan judul “LIVE MY LIFE”.
Sampai sekarang SITH sudah menyelesaikan materi yang diperlukan untuk me-release album, yang rencananya terealisasi dalam waktu dekat. 10 lagu yang turut diisi vocal oleh rekan-rekan seperti Bodas Devadata, Ayik Plester-X, Bayu Boroxides, Anca TSHC, Dimas WxE, Kentez Total Berantakan, masih banyak berbau Hardcore Punk.
Dengan keluarnya Nanda, maka terjadi pergeseran personil. Dan sekarang posisi drum diganti oleh Arindra, yang notabene masih tergabung juga dengan band punk Anti Terror, maka Agoy mengisi posisi bass. Dan sekarang ini STAB IN THE HEART(S.I.T.H) telah sepakat untuk merekrut Simon (BURNING,LOST IDOLS) untuk mempertebal raungan gitar dalam setiap performa.
http://www.myspace.com/heartstabin
Amonra
Band ini bergenre Metal. Mereka adalah AMONRA. AMONRA dibentuk pada tanggal 5 November 2008. Nama band AMONRA dahulunya adalah “People Love Rock”. Band ini beranggotakan 5 orang personil diantaranya adalah Tyrex pada posisi Vokal, Gilang pada posisi Guitar, Rama juga pada posisi Guitar, Menyun pada posisi Bass, dan Rangga ada pada posisi Drum. Personil Amonra masih berada dalam jenjang pendidikan, mereka masih SMA saat ini. Dahulu band ini beraliran Emo, akan tetapi pergantian-pergantian personil membuat aliran mereka berubah menjadi Death Metal. Band ini terpengaruh oleh band-band seperti deeds of flesh, suffocation, dying fetus, necrophagist, beheaded ,decrepit birth.
Pengalaman mereka pada saat manggung di
Magnet Zone, sebuah acara gigs mereka tampil dengan formasi baru
mereka. Pada saat itu band AMONRA masih belum cukup pengalaman karena
belum pernah manggung kemana-mana, apalagi pergantian personil yang
baru dilakukan pada saat itu. Perform mereka tidak memuaskan pada saat
itu, mereka dicemooh kasar dari semua band yang lebih berpengalaman
dari mereka. Tetapi para personil AMONRA menganggap itu semua bukan
sebagai hinaan, walaupun menyakitkan. AMONRA menganggap itu adalah
sebuah motivasi tersendiri yang bisa membuat band AMONRA menjadi lebih
maju.
Berdiri Sendiri
Dengan semangat persahabatan, lima remaja berkomitmen untuk membentuk sebuah band yang diberi nama “Berdiri Sendiri”. Terbentuk pada tanggal 17 Agustus 2007, band ini membawa pesan untuk hidup positif. Menolak dilabeli sebagai band Straight Edge, empat dari lima personil band ini menganut paham Straight Edge. BS, band ini biasa disebut, terinsipirasi dari band-band hardcore Amerika awal 80-90an dan juga band harcore Indonesia. Terdiri dari empat personil laki-laki dan basis wanita, band ini sangat menjunjung tinggi arti kata sebuah KEKELUARGAAN. Para personilnya selalu menyuarakan “Jangan lupakan dari mana asal mu dan tetap bangga menjadi HC kid!!”
HANTAMRATA
kami hantamrata dari kediri jawa timur, kami memainkan hardcore punk yang dipercepat sampai batas muak, berikut ini materi baru kami yang sebenernya mau dirilis cd oleh wolverine distrn malaysia dan 7" oleh erba trista records italia, tapi berhubung kelamaan, maka kami berinisiatif menyebar sendiri meski sedikit beda versi dengan versi cd n 7" kalo jadi nanti, dan bulan depan kita akan merekam materi baru buat split dengan band dari balikpapan :BLEUAAARGH, selamat menikmati modern life is nighmare E.P official version:)
jangan sungkan untuk mengunjungi http://www.myspace.com/hantamrata
cheeers from kediri
Ringo's Note:
Waw! Youththrashbore Unit dari Kediri datang lagi dengan materi barunya!
Di E.P ini Hantamrata tetap tampil dengan kecepatan mentok ciri khas fast-thrashcore, singkat lugas dan tanpa basa-basi. Namun jelas ada progress..gitarnya semakin hidup dan liar, kualitas rekamannya semakin baik dan di beberapa track mereka mencoba menggunakan teknik vocal berat ala-grind.
Panas! Hantamrata mengingatkan saya pada suasana studio gigs yang sempit dengan anak-anak berbandana saling bertubrukan. Kicking the hypocrisy modern life! Haha..judul E.P nya gue banget tuh!
7 track yang ada dalam E.P ini :
1.Introlized
2.Trial n error
3.Hateless but not spiritless
4.R`ngka mental
5.Thats All Gonna Fucked U Up
6.Paling enak makan gaji buta di bulan puasa
7.Modernlifeisnightmare
BURGERKILL
Siapa yang tidak kenal dengan band asal kota bandung, yaitu BURGERKILL. Band yang terbentuk dari tahun 1995 dengan berpersonilkan Vicky – Vocal, Ebenz – Gitar, Agung – Gitar, Andris – Drum, Ramdan – Bass ini telah banyak makan asam garam dalam dunia musik dengan talenta yang sangat patut untuk kita banggakan.
Di tahun 2011 ini tepatnya bulan Juni 2011 mendatang mereka akan merilis album terbarunya, ingin tahu seperti apa berita terbaru dari mereka? Baru-baru ini Eben sang gitaris sedikit mengutarakan tentang album terbarunya kepada DL secara lugas, cekitout;
![]() | |||
OUTRIGHT
“Kunci sukses dalam membentuk grup band itu terletak dari solidaritas
antar pemain,” kata Ryan ‘Partoz’, salah satu personil Outright yang
Tabloid NEWS temui di salah satu gigs di Kota Bandung beberapa waktu
yang lalu. Setelah diresmikannya Outright di tahun 2004, mereka sudah
berhasil mengeluarkan album perdana di tahun 2008 bertajuk Hardcore
Strikes Back yang bekerjasama dengan Croosover Records. Saat ini
personil Outright terdiri dari Hardy (vokal), Bharata (Gitar), Irvan
(bass) dan Ryan (drum).
Band yang mempunyai lagu hits di album perdana berjudul ‘Super Groove
Power Chords’ ini rencananya juga akan mengeluarkan album kedua di akhir
tahun 2011. Jangan sampe lupa, buat Sobat NEWS yang ingin sukses dalam
nge-band, ikutin tips sukses dari Outright, yaitu solidaritas antar
pemain harus terus dijaga. Sukses terus untuk Outright, kita tunggu
album keduanya!
Straight Edge yang berlambang X atau XXX (bukan ''itu'' yah hehe) /SXE adalah budaya dan gaya hidup yang berpikiran bahwa hidup sehat, anti kemapanan, low profile, respect, integritas adalah bagian dari hidupnya, anak-anak Straight Edge berpikiran bahwa:
- Merokok, memakai Narkoba dan Alkohol adalah gaya hidup yang merusak masa depan dan kesehatan, rata2 konser-konser band hardcore dilarang untuk menggunakan ketiga barang merusak itu.
- Vegetarianisme, yaitu memakan tumbuh-tumbuhan untuk proses resistensi terhadap perpeloncoan terhadap binatang yang hidup sementara karena yang nantinya akan dikonsumsi (khususnya sapi,ayam,dan hewan ternak lainya), mereka percaya dengan vegetarianisme umur mereka akan panjang.
- Equality (Kesetaraan), setiap straight edgers diwajibkan untuk menghargai satu sama lain dan meningkatkan keikutsertaan sesama makhluk hidup.
- Tidak melakukan hubungan seksual tanpa komitmen (tidak free sex)
Straight edge
hanyalah sebuah motivasi hidup untuk tidak merusak diri sendiri dengan
mengkonsumsi zat-zat/ hal-hal yang dianggap berbahaya untuk diri
sendiri dan penyikapannya kembali kepada kontrol individu. Gaya hidup
straight edge mencoba untuk memberikan alternatif baru di scene punk/
hardcore yang sangat identik dengan kebiasaan mabuk dan kerusuhan.
hanyalah sebuah motivasi hidup untuk tidak merusak diri sendiri dengan
mengkonsumsi zat-zat/ hal-hal yang dianggap berbahaya untuk diri
sendiri dan penyikapannya kembali kepada kontrol individu.
Gaya hidup straight edge
Banyak orang yang mengklaim bahwa dirinya seorang penganut faham ini
karena mereka ingin mengontrol kehidupan mereka, berontak dari budaya
penggunaan narkoba, menghindari diri berhubungan dengan narkoba, mereka
menyaksikan efek negatif dari penggunaan narkoba dalam keluargaatau
teman-teman, atau bahkan bisa pula untuk membedakan diri (Alfansuri 2007).
Filosofi utama yang dibawakan oleh penganut faham ini adalah
penggunaan narkoba terhadap lingkungan sosial dan krisis moral yang
bisa menyebabkan hancurnya rumah tangga, bisnis dan khususnya kehidupan
anak-anak remaja.
Sejarah Straight Edge

Sejarah idealisme Straight Edge muncul dari seorang vokalis band Minor Threat (band
Hardcore Punk) awal 80-an yang bernama Ian Mackaye (49 tahun, liat
diatas), hanya gara-gara dia iseng membuat lirik yang berjudul straight
edge ini cuplikan liriknya:
Untuk aliran musik di Jepang, lihat J-Rocks

Awalnya band ini bernama J-Rockstars. Penambahan huruf "J" di depan kata Rockstar adalah dengan alasan J bisa berarti Jepang (karena mereka memainkan Japanese pop/rock music), Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, serta 'Jujur' yaitu memainkan musik yang benar-bener mereka sukai. Nama J-Rockstars akhirnya disingkat menjadi J-Rocks, dan nama J-Rockstars menjadi istilah untuk penggemar J-Rocks (biasa disingkat JRS). Sejak tahun 2008, J-Rocks mulai mengenakam kostum batik dengan desain modern namum tetap dengan dandanan ala Harajuku, dan mempromosikan batik kepada kawula muda.
Sejarah J-Rocks
Awal Karier
Awal 2004, J-Rocks menjuarai festival musik Nescafe Get Started 2004 yang disponsori oleh Nescafe, TransTV, dan Aquarius Musikindo.Masing-masing personel meraih best vocalist, best guitarist, best bassist, dan best drummer. Mereka berhasil menjuarai festival tersebut dan berkesempatan membuat album kompilasi Nescafe Get Started yang merupakan awal bentuk kerjasama mereka dengan Aquarius Musikindo . Mereka akhirnya berhasil meluncurkan album perdana nya yang bertajuk "Topeng Sahabat" dengan label Aquarius pada pertengahan tahun 2005 dan mengisi dua lagu di album OST Dealova yaitu "Serba Salah" dan "Into The Silent".Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua Spirit, J-Rocks memainkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock'n Roll (Juwita Hati), Waltz / Victorian (Tersesal), Symphonic Metal (Aku Harus Bisa), blues, klasik, dan lain sebagainya.
Pada lagu berjudul "Kau Curi Lagi" mereka berkolaborasi gitaris wanita,Prisa Rianzi dan pada lagu "Juwita Hati" mereka membuat video klip di Jepang yang digarap oleh Hedy Suryawan. Shalvynne Chang, Sato & Boppy berperan sebagai fans yang mengejar idolanya sampai ke Jepang. Tidak tanggung-tanggung, beberapa kawasan di Jepang termasuk Shibuya & Harajuku dijadikan lokasi syuting Video Clip. Konsep yang menarik membuat Video Klip ini populer di Indonesia.
Rekaman di Studio Legendaris Abbey Road
J-Rocks mengukir sejarah sebagai band Indonesia pertama yang rekaman di studio legendaris Abbey Road, di Inggris. Proses rekaman dan mixing lagu-lagu terbaru mereka dilakukan selama lima hari dari tanggal 12 sampai 16 Oktober 2008. Di studio Abbey Road mereka ditangani oleh Chris Butler, seorang sound engineer ternama.Proses rekaman untuk ketiga lagu J-Rocks hanya membutuhkan waktu selama dua hari. Di hari ke-3, Christ melakukan proses final mixing untuk lagu-lagu itu. Sambil menunggu, J-Rocks membuat video clip untuk lagu Falling in Love dan berfoto di zebra cross legendaris Abbey Road dengan mengenakan batik yang sudah mereka persiapkan dari Jakarta. Hasilnya J-Rocks merilis album ke-3, berupa mini album bertajuk "Road to Abbey", dengan cover bergambar J-Rocks menyebrangi zebracross Abbey Road ala The Beatles. Berisi 4 lagu dan 1 instrumental.
Kesempatan berharga ini diperoleh J-Rocks karena memenangkan ajang "A Mild Live Soundrenaline 2008". J-Rocks terpilih sebagai band terbaik di ajang tersebut karena mampu tampil sesuai dengan tema "Free Your Voice" dan berhasil membawa topik "Save Our Music and Culture". Rekaman di Abbey Road Studios diharapkan bisa menjadi pintu gerbang go internasional.
Abey Road Studios didirikan pada November 1931 oleh EMI di "London". Sejumlah musisi tersohor pernah merekam lagu mereka di studio itu, seperti The Beatles, Green Day, Muse,Oasis,Radiohead, Red Hot Chili Peppers, U2 bahkan Mchael Jackson
Diskografi
Album Studio
Album Kompilasi
Galeri
Fingerboard (skateboard)
A fingerboard is a working replica (about 1:8 scaled) of a skateboard that a person "rides" by replicating skateboarding maneuvers with their hand. It can also be referred to as a finger skate board or even a Tech Deck. The device itself is a scaled-down skateboard complete with moving wheels, graphics and trucks. A fingerboard is 96 millimeters long or longer, and can have a variety of widths like 29/30mm (regular), and 32mm (wide). There are the 57mm minis and the 96mm regular and the cruiser boards. skateboarding may be performed using fingers instead of feet. Tricks done on a fingerboard are inspired by tricks done on real skateboards. Lance Mountain is widely credited as making the first fingerboard, and his skit in Powell-Peralta's "Future Primitive" video brought fingerboarding to the skateboarders of the world in the mid 1980's. Around the same time, he wrote an article on how to make fingerboards in TransWorldSKATEboarding magazine.
Although fingerboarding was a novelty within the skateboarding industry for years, as skateboarding reach enormous and widespread popularity in the late 1990's, the folks at toymaker Spin Master realized the potential for the toys, and specifically for products bearing the logos and branding of real skateboarding brands. Their Tech Deck brand caught on during this period and has grown into a widely recognized brand itself. Fingerboards are now available as inexpensive novelty toys as well as high-end collectibles, complete with accessories one would find in use with standard-size skateboards. Fingerboards are also used by skateboarders as model visual aids to understand potential tricks and maneuvers,many users make videos to document their efforts.Zoman Kozbaals, known as Larked Z, is widely recognized as one of the activitys leading innovators.
Similar to fingerboarding, handboarding is a scaled-down version of a skateboard that a user controls with their hands instead of just fingers, while finger snowboarding utilizes a miniature version of a snowboard
History
Fingerboards were first created as homemade toys in the late 1970's and later became a novelty attached to keychains in skate shops (but were also mentioned as a model for a skateboard.)In the 1985 Powell-Peralta skateboarding video "Future Primitive," Lance Mountain rode a homemade fingerboard in a double-bin sink. It is widely accepted that this is where the idea for the Animal Chin ramp came from. Some consider this the earliest fingerboard footage available for public viewing. That homemade fingerboard was built from cardboard, coffee stirres, andaxles Hot WheelsFingerboards have been a peripheral part of the skateboarding industry since the late 1980s and were originally marketed as keychains. Although barely "rideable," they were improved upon by the Tech Deck brand which mass produced a "rideable" miniature skateboard The first entertainment licensed fingerboards were introduced by Bratz Toys, released through a Hong Kong-based toy company named Prime Time Toys, and designed by Pangea, the company that helped develop the Teenage Mutant Ninja Turtles toy line for Playmates Toys. The designs were harnessed from entertainment properties such as "Speed Racer," "Woody Woodpecker," "NASCAR," "Heavy Metal," and "Crash Bandicoot." The licensed boards drove the Tech Deck brand into licensing strong urban brands, rather than simply creating their own designs. In the late 1990s, as fingerboards became more prominent outside the skateboarding community, X-Concepts' Tech Decks licensed "actual pro graphics from major skateboard brands" riding "the 1999 fingerboard wave right into Wal-Mart and other major outlets."In 1999 there was a Tech Deck fashion of collecting one of each design similar to the Beanie Baby fad months prior. Thus, Tech Deck, and its distributors at Spin Master Toys, suddenly found themselves a large market to milk. Entertainment-based fingerboard brands couldn't compete against the urban juggernaut, and eventually disappeared. Other "major players in the skateboard industry" soon followed in hopes of reaping profits as young toy-playing children would choose to take up fingerboarding. More modern fingerboards feature "interchangeable wheels and trucks, a fairly accurate scale size, and pad-printed graphics reproduced from the most popular skateboard companies in the business."They thus developed the fingerboard into a collectible toy and the practice into a "form of mental skating".
Fingerboarding is popular in Europe, Singapore, Asia and the United States, and there is growing popularity in Eastern Europa. Besides skateshops and the internet, Fingaspeak, a fingerboard store opened in Steyr, Austria although rumored to be the world's first fingerboard store, it joins a very small list of fingerboard stores that are available. Although the sport of fingerboarding originated in the United States over 25 years ago it has really caught on fire in the European scene. The United States is following and it is estimated that although the popularity seems to be in favor of the Europeans, the American Fingerboard scene has equal sales. This may be due to the flooding of the market and the availability of resources in the United States. Fingerboarding has evolved from a hobby to a lifestyle for some people. Fingerboarders have regular "contens, fairs, workshop and other events". Fingerboard-product sales were estimated at 120-million for 1999
Fingerboarding is a good match for videography as the action can be controlled and framing the activity offers opportunities for creativity.With the rise of the online video business from early 2006, fueled, in part, because the feature that allows e-mailing clips to friends, several thousand finger board and handboard videos can now be found on popular video-sharing sites such as You Tube. Thus even if the weather does not permit a skateboarder to practice outside they could try a potential trick with their scaled-down fingerboard and related items and share the video with whomever they wished.
Usage
Fingerboards are used by a range of people from those utilizing them as toys to skateboarding and related sports professionals envisioning not only their own skating maneuvers but for others as well and can include the use for planning out competition courses as skating boarding develops into an international sport. Similar to train enthusiasts building railway models, fingerboard hobbyists often construct and purchase reduced scale model figures that would be considered natural features to an urban skateboarder such as handrails, benches, and stairs they would be likely to encounter while riding. In addition users might build and buy items seen in a skatepark including half-pipes, quarter pipes, trick boxes, verts ramps, pyramids, banked ramps, full pipes, and any number of other trick-oriented objects. These objects can be used simply for enjoyment and also to assist the visualization of skateboarding tricks or the "flow" from one trick to the next (or to create "lines"). Fingerboarding events feature some of the latest elaborate models and accessories; many of the manufacturers features photos and videos on their websites.
Components
Griptape is the friction tape adhered to the topside of the deck to enable users to more easily maintain control of the deck. There are many types of griptape. Some use standard skateboard griptape although the griptape may wear out faster on fingerboards as they endure more moisture from sweat and oils from user's hands. There are also softer alternatives and grippy tape which is less harsh on a user's fingers allowing them to fingerboard for longer periods of time. Examples of this tape are Riptape, FBS Extra Smooth, Pro-Tape and FlyTrapz Fingerboard Tape. Trucks are the structures attached to the bottom of the deck that house the wheels and bushings. Some trucks are all one molded piece while others are scaled-down versions of regular skateboard trucks. As fingerboarding has evolved "collector" and "pro" versions have emerged with some brands shaped using special instruments to make them lighter and look better. Bushings are pliable material that provide the cushion mechanism for turning a standard skateboard but on a fingerboard help stabilize the trucks thus keeping the wheels in the same position to enable stronger tricks and visual appeal. Collector and "pro" brand bushings are made from many different types of squishy material, usually rubberized plastic or rubber. The wheels can determine how smooth the ride is thus what kind of "flow" a user's ride can be. The professional brands are traditionally made out of a variety of different materials, and have small ball-bearings inside the bearings to enhance the smoothness.
Tech Deck makes hard plastic also wooden skateboards skateboards and borrows designs from many well-known skateboard manufacturers, such as Blind, Flip, and Element. They use grip tape, and professional graphics. The stock trucks on Tech Decks are made of die-cast metal and have two separate axles for the wheels to roll on. The wheels are made out of plastic along with the bushings. Some fingerboarders prefer the feel and performance of decks made from wood. Wooden decks can be made from 3-7 plies of a given veneer; maple, walnut, and mahogany being the most popular. All of the hole-drilling and shaping is done by hand or with the aid of a machine, thus the price is higher. A wooden deck from a popular company can have a low to high price range usually depending on the quality of the deck you are going to purchase, prices range from 10 - $52 USD. Wooden fingerboard makers are now offering custom designs- you can chose from their line of graphics or send in your own. The wooden boards come in a variety of widths from 26 - 32mm and concave can vary greatly from maker to maker. Some companies offer even more customization options such as the choosing of the plies used to go into the deck, as well as the width/length of the deck Along with wooden decks, advanced fingerboarder's also tend to prefer bearing wheels to plastic. Bearing wheels can be made from a range of materials such as teflon, urethane, silicon, and fiberglass. The wheels are usually put into a lathe to ensure the best shape. Once the wheels have been readied, bearings are put into place to increase the smoothness of the wheels rolling on the axle. Tuning screws for the wheels cause the wheels to roll more smoothly. Rather than using the stock axles and kingpins that come on Tech Deck trucks, some more advanced fingerboards use tuning screws, softer 'foam griptape' and custom kingpins to ensure that wheels and hangars are more properly secured. Board rails can be added to the deck bottom similar to those used on a standard skateboard. Fingerboards made with plastic are sometimes modified by heating the plastic to shape it such as making the kicks higher or adding concavity.
About HARDCORE

Pada tahun 1980 banyak yang bilang klo HC bru2nya terbit, tapi klo diliat2 banyak band dedengkot HC yang mulai eksis pada tahun 1970, seperti BLACK FLAG, S.O.A, MINOR THREAT, 7SECONDS. dll.
Sama seperti punk yang memiliki ciri khas musik yang kasar, cepat, dan kritis sedangkan HC memiliki ciri khas musik yang keras, cepat dan kritis. kritis? faktanya bahwa hampir setiap lirik dalam scene HC dan PUNK yang isinya menentang suatu sistem kezaliman dan sistem yang sudah rusak
S.O.A sepertinya memiliki andil besar dala scene ini, pasalnya terdapat tulisan HARCORE 81 pada album mereka dan nama HC mulai digunakan oleh banyak orang.
awal sampai pertengahan 80an adalah masa kejayaan oldskool hardcore dimana banyak band2 bermunculan dari setiap sudut kota. di kala itu, hardcore adalah sesuatu yang fresh dan baru, ditambah lagi masa itu adalah masa kejayaan reagan dengan sistem reaganomicnya yang terkenal. reagan adalah musuh bagi kaum liberal, minoritas, kaum menengah kebawah dan hardcore. dampaknya adalah, banyak band2 hardcore bernyanyi menentang reagan. banyak lagu hardcore yang ditujukan untuk menentang reagan, diantaranya dari band2 seperti Reagan Youth, D.O.A, Dead Kennedys dan masi banyak lagi .
musik punk inggris 70an seperti sham 69, the clash, the rezillos dll, ditambah musik punk amerika 70an seperti ramones, germs, stooges dan lainnya adalah tipikal influensi untuk band2 hardcore amerika generasi pertama
maka dari itu, beberapa band hardcore amerika (terutama dominan di New York) mengadaptasi budaya skinhead inggris, karna mereka banyak mendengarkan musik2 dari sham 69, angelic upstart, the business dan lainnya.
skinhead amerika berbusana seperti skinhead inggris dengan doc mart dan pala plontos, dan juga berpegang teguh terhadap prinsip patriotisme, tapi dari segi musik, musik yang dimainkan para skinhead amerika adalah hardcore, karna mereka lebih memilih memainkan musik hardcore yang lebih keras dan kencang daripada musik skinhead inggris. band skinhead hardcore amerika yang menonjol diantaranya adalah AGNOSTIC FRONT, MURPHY's LAW, CRO-MAGS.
Kalau punk inggris 70an punya pogo dan punk dancing, hardcore menciptakan slamdancing dan beberapa tarian rusuh lainnya seperti stagediving, yang
diadaptasikan dari tarian rusuh punk. tarian2 inilah yang akhirnya jadi seragam serentak buat moshing, bahkan diadaptasi oleh scene2 lainnya diluar gigs hardcore
Kalau diindonesia sendiri kita banyak band2 HC yang memiliki andil dan merupakan dedengkot dalam HC di indonesia itu sendiri, seperti DIRTY EDGE, STRAIGHT ANSWER, DEAD PIT, ANTISEPTIC dll
D.I.Y. (Do It Yourself)
kenapa D.I.Y.? pada mulanya, belum ada perdebatan tentang major label dan sebangsanya. D.I.Y. berkembang di hardcore karena keterbatasan oknum untuk menolong. yang peduli tentang scene, band dan orang2 di dalamnya ya
komunitas itu sendiri. gak ada sponsor untuk biayain acara, gak ada label besar yang mau mengkontrak musik2 keras seperti itu. jadinya? acara bikin sendiri, flyer2 disebarluaskan sendiri, musik bikin sendiri, label bikin sendiri, tour bikin sendiri. dan ketika semua ini berhasil, D.I.Y. menjadi sebuah filosofi panutan bagi para hardcore kids di jaman itu. intinya, hardcore pada awalnya bukan untuk duit. kalau untuk duit, banyak band2 generasi pertama yang akan berhenti setelah beberapa minggu karna musik hardcore pada awalnya tidak
pasaran dan gak akan ngebuat personilnya kaya. ketika hardcore mulai merambah sukses, banyak label2 major tertarik dan sponsor2 bermunculan, dan perdebatan pun dimulai, antara D.I.Y. vs Mainstream.
taun 86 sampai akhir 80an adalah masa2 perluasan hardcore, atau banyak yang bilang, masa2 berakhirnya kejayaan oldskool hardcore. karna di masa ini, gak hanya banyak orang2 penting di scene hardcore meninggal, atau beranjak tua dan pergi dari hardcore, atau menikah dan pindah, dll dll, tapi banyak band2 yang bubar dan banyak band2 yang merambah ke genre musik lain.
black flag, dead kennedys, minor threat, ikon2 hardcore generasi awal berjatuhan. Ian McKaye beralih ke fugazi, post hardcore lahir, TSOL dan circle jerks berkiblat jadi metal, beastie boys berkiblat ke rap, bad brains melambat dan makin reggae, Husker Du dan beberapa band lainnya masuk major label, indie rock metal dan new wave berjaya menelan hardcore, terlalu banyak kekerasan di gigs hardcore terutama New York, LA dan Boston,
Pee Wee Gaskins
Pee Wee Gaskins | |
---|---|
|
|
![]() |
|
Pee Wee Gaskins adalah grup musik asal Jakarta yang resmi terbentuk pada tahun 2007. Hingga saat ini, formasi Pee Wee Gaskins yang belum mengalami perubahan mayor terdiri atas Dochi, Sansan, Omo, Aldy, dan Ai. Hingga saat ini mereka telah merilis 3 album, yaitu Stories from Our High School Years(2008), The Sophomore (2009), dan Ad Astra Per Aspera (2010).

Nama Pee Wee Gaskins sendiri berasal dari nama julukan seorang pembunuh berantai asal Amerika Serikat, Donald Henry Gaskins.Awalnya Dochi dan Sansan menginginkan nama yang terkesan kejam dan memutuskan untuk mencari nama pembunuh berantai. Merekapun menemukan nama 'Pee Wee Gaskins' dan menganggap nama tersebut lucu dari luar tetapi menyimpan sisi kejam di dalamnya.
The Changcutersi
The Changcuters merupakan sebuah Grup musik asal Bandung, Indonesia. Grup musik yang dibentuk pada tanggal 19 September 2005 ini beranggotakan Mohammad ria Ramadhani alias Tria (vokalis), Muhammad Iqbaln atau Qibil (backing vocal & gitaris), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitaris), Dipa Nandastyra Hasibuan atau Dipa (bassis), dan Erick Nindyoastomo alias Erick (drummer)Album pertamanya adalah Mencoba (2006) dan diikuti album kedua (repackaged) Mencoba Sukses Kembali dirilis pada tahun 2008. Band ini umumnya bergenre rock. mereka menamai aliran musik mereka "a'la kita garasi rock n roll".
Berdirinya band ini diprakarsai oleh Dipa, Tria dan Qibil yang teman
sekampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erick, yang juga teman Qibil main
band saat SMU. Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal
dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari
nama seorang sahabat, Cahya, yang popular di mata mereka lantaran lucu.
Nama The Changcuters mulai dikenal sejak membintangi iklan ‘’Flexi’’ dengan jargon ‘’beuuh’’. Sebelum itu, mereka telah merilis album pertama di bulan Agustus 2006 berjudul Mencoba Sukses Album tersebut lahir dengan bantuan Uki Peterpan,
termasuk dalam proses membuat master, proses duplicating kaset dan CD,
jadwal studio rekaman dan biaya lainnya. Sayang album ini kurang sukses
di pasaran. Lewat bantuan Uki pula The Changcuters bisa menembus Sony BMG.
Setelah bergabung dengan Sony BMG, album kedua pun dirilis tahun 2008.
Pada tahun yang sama, The Changcuters juga membintangi film berjudul The Tarix Jabrix. Tak hanya membintangi, beberapa soundtrack dalam film ini menggunakan lagu yang ada dalam album kedua mereka
Langganan:
Postingan (Atom)